Satelit Rusia yang diterbangkan untuk melakukan misi di bulan Planet Mars jatuh ke bumi dalam kondisi terbakar pada Minggu (15/1). Satelit itu jatuh berkeping-keping di wilayah Pasifik Selatan di lepas pantai Cile.
Pecahan dari Satelit Phobos-Ground yang sempat tertahan di orbit bumi, mendarat di wilayah laut yang terletak 1.250 kilometer di wilayah barat Pulau Wellington, Cile.
Juru Bicara Badan Pertahanan Udara dan Luar Angkasa Rusia Kolonel Alexei Zolotukhin mengatakan badannya terus memonitor jatuhnya satelit tersebut.
Sampah luar angkasa seharga US$170 juta itu merupakan salah satu yang terberat dan paling beracun yang pernah jatuh ke bumi. Namun, pejabat Rusia mengatakan risiko dari jatuhnya satelit itu minimal karena bahan bakar roket beracun dan mayoritas struktur satelit itu akan hancur saat memasuki atmosfer.
Satelit Phobos-Ground didesain untuk melakukan perjalanan ke salah satu bulan Planet Mars, Phopos untuk mengambil sampel tanah dan kembali ke bumi pada 2014. Satelit itu terjebak di orbit bumi saat diluncurkan pada 9 November. Upaya dari Rusia dan Badan Luar Angkasa Eropa untuk menghidupkan kembali satelit itu selalu gagal.
sumber
Pecahan dari Satelit Phobos-Ground yang sempat tertahan di orbit bumi, mendarat di wilayah laut yang terletak 1.250 kilometer di wilayah barat Pulau Wellington, Cile.
Juru Bicara Badan Pertahanan Udara dan Luar Angkasa Rusia Kolonel Alexei Zolotukhin mengatakan badannya terus memonitor jatuhnya satelit tersebut.
Sampah luar angkasa seharga US$170 juta itu merupakan salah satu yang terberat dan paling beracun yang pernah jatuh ke bumi. Namun, pejabat Rusia mengatakan risiko dari jatuhnya satelit itu minimal karena bahan bakar roket beracun dan mayoritas struktur satelit itu akan hancur saat memasuki atmosfer.
Satelit Phobos-Ground didesain untuk melakukan perjalanan ke salah satu bulan Planet Mars, Phopos untuk mengambil sampel tanah dan kembali ke bumi pada 2014. Satelit itu terjebak di orbit bumi saat diluncurkan pada 9 November. Upaya dari Rusia dan Badan Luar Angkasa Eropa untuk menghidupkan kembali satelit itu selalu gagal.
sumber