INILAH.COM, Jakarta – Pendiri dan mantan CEO Apple ini meninggal karena kanker pankreas yang ia derita. Meski begitu, sedikit demi sedikit, fakta mengejutkan mengenai pria ini mulai terkuak.
Penulis biografi Jobs, Walter Isaacson, mengungkap hal-hal mengejutkan yang sebelumnya tak diketahui khalayak umum. Dalam ‘Steve Jobs,’ Isaacson menuangkan segala informasi yang ia peroleh.
Pria ini pula menjadi satu-satunya orang yang pernah melakukan wawancara sebanyak 40 kali lebih pada Jobs. Rahasia apa saja yang dimaksud? Simak berikut.
Bagaimana Apple mendapat namanya
‘Executek,’ ‘Matrix,’ ‘Personal Computers Inc,’ menjadi beberapa nama yang menjadi pertimbangan Jobs dan co-founder Apple Steve Wozniak. Jobs mengajukan ‘Apple’ setelah ia kembali dari kunjungannya ke All One Farm tempat ia memelihara pohon apel.
“Saya sedang menjalani salah satu diet buah. Saya baru saja kembali dari ladang apel. Apel terdengar menarik, penuh semangat, dan tak mengintimidasi. Nama ini mengambil ujung kata computer,” kata Jobs pada Isaacson.
Bill Clinton meminta nasihat Jobs atas skandal Monica Lewinsky
Menurut Isaacson, selama pembicaraan larut malam via telepon, Presiden Bill Clinton bertanya pada Jobs mengenai cara ia menghadapi skandal Monica Lewinsky. “Saya tak tahu jika Anda benar melakukannya, jika benar, katakan pada Negara ini,” kata Jobs pada Clinton. Saat itu, presiden terdiam di ujung telepon, kata Isaacson.
Mengapa Jobs mengenakan turtleneck hitam?
Menurut Isaacson, ciri turtleneck hitam Jobs awalnya terinspirasi kunjungannya pada awal 1980-an ke pabrik Sony di Jepang tempat pendiri Apple itu menyadari semua karyawan mengenakan seragam.
Jobs mengaku menyukai konsep itu dan mengusulkan karyawan Apple juga memiliki seragam dan meminta perancang Jepang Issey Miyake merancang seragam karyawannya. Namun, Jobs ‘memiliki gagasan memiliki seragam untuk dirinya sendiri dengan alasan kenyamanan harian serta ciri gayanya sendiri,” kata Isaacson. Jobs yang berteman dengan Miyake pun memintanya membuatkannya ‘beberapa turtleneck hitam’ dan ciri khas Jobs pun lahir.
Jobs kecewa pada Presiden Barack Obama
Dulunya, Jobs merupakan pendukung Obama.Namun ia ‘kecewa padanya’ yang memiliki masalah memimpin karena Obama enggan menyinggung orang atau membuat orang marah. “Anda hanya akan menjadi presiden untuk satu kali masa jabatan,” kata Jobs pada Obama.
Jobs berpendapat, administrasi presiden harus lebih ramah pada bisnis dan lebih agresif dalam membentuk sistem edukasi Negara.
Jobs menolak bedah untuk menyembuhkan kankernya
Jobs awalnya menolak melakukan bedah untuk mengobati kanker pankreas yang ia derita. Selama berbulan-bulan, Jobs menolak mengobati kankernya dan hanya menggunakan terapi, termasuk diet tak biasa, obat herbal dan akupunktur.
“Alasan besarnya adalah, ia tak siap tubuhnya dibuka,” kata istri Jobs, Laurence Powell. Powell pun berupaya membujuk suaminya melakukan operasi. “Keberadaan tubuh untuk melayani roh,” katanya.
Jobs awalnya menentang aplikasi
Ribuan aplikasi yang tersedia di iTunes menjadi fitur penentu bagi Apple dan telah membuat pengembang menghasilkan miliaran dolar. Meski begitu, awalnya Jobs menentang keberadaan aplikasi.
Anggota dewan direksi Apple Art Levinson mengaku menghubungi Jobs enam kali untuk melobi mengenai aplikasi potensial. “Saat itu Jobs merasa timnya tak memiliki cukup kemampuan untuk mencari tahu kerumitan yang membayangi kebijakan pengembang aplikasi pihak ketiga,” kata Isaacson.
Jobs ‘depresi’ pada reaksi hangat-hangat kuku pada iPad
iPad memang merupakan produk Apple yang sukses. Namun reaksi awal yang muncul hanya sebatas hangat-hangat kuku. Banyak orang mencaci namanya namun siapa sangka produk baru ini menjadi sangat populer. “Saya merasa tertekan karenanya,” katanya.
Pertanyaan wawancara Jobs yang aneh
Jobs menikmati saat-saat ia menanyai para calon karyawannya yang ‘gelisah dan konvensional’ guna menguji kemampuannya berpikir sendiri dan mengukur apakah kepribadiannya sesuai dengan Apple. Jobs sering ‘menyiksa’ para calon karyawannya dengan pertanyaan tak biasa. “Umur berapa saat Anda kehilangan keperjakaanmu?,” tanyanya. “Apa Anda perjaka?,” lanjutnya.
Google perampok besar
Jobs menggambarkan Android sebagai ‘kejahatan besar’ di mana Google mencuri dari iPhone. “Google merampok kami. Saya akan habiskan nafas terakhir saya dan tiap sen kekayaan Apple senilai US$40 miliar (Rp354,1 triliun) untuk membenarkan kesalahan ini. Saya akan hancurkan Android karena itu produk curian,” kata Jobs. [mdr]
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1789277/sembilan-fakta-mengejutkan-steve-jobs
Penulis biografi Jobs, Walter Isaacson, mengungkap hal-hal mengejutkan yang sebelumnya tak diketahui khalayak umum. Dalam ‘Steve Jobs,’ Isaacson menuangkan segala informasi yang ia peroleh.
Pria ini pula menjadi satu-satunya orang yang pernah melakukan wawancara sebanyak 40 kali lebih pada Jobs. Rahasia apa saja yang dimaksud? Simak berikut.
Bagaimana Apple mendapat namanya
‘Executek,’ ‘Matrix,’ ‘Personal Computers Inc,’ menjadi beberapa nama yang menjadi pertimbangan Jobs dan co-founder Apple Steve Wozniak. Jobs mengajukan ‘Apple’ setelah ia kembali dari kunjungannya ke All One Farm tempat ia memelihara pohon apel.
“Saya sedang menjalani salah satu diet buah. Saya baru saja kembali dari ladang apel. Apel terdengar menarik, penuh semangat, dan tak mengintimidasi. Nama ini mengambil ujung kata computer,” kata Jobs pada Isaacson.
Bill Clinton meminta nasihat Jobs atas skandal Monica Lewinsky
Menurut Isaacson, selama pembicaraan larut malam via telepon, Presiden Bill Clinton bertanya pada Jobs mengenai cara ia menghadapi skandal Monica Lewinsky. “Saya tak tahu jika Anda benar melakukannya, jika benar, katakan pada Negara ini,” kata Jobs pada Clinton. Saat itu, presiden terdiam di ujung telepon, kata Isaacson.
Mengapa Jobs mengenakan turtleneck hitam?
Menurut Isaacson, ciri turtleneck hitam Jobs awalnya terinspirasi kunjungannya pada awal 1980-an ke pabrik Sony di Jepang tempat pendiri Apple itu menyadari semua karyawan mengenakan seragam.
Jobs mengaku menyukai konsep itu dan mengusulkan karyawan Apple juga memiliki seragam dan meminta perancang Jepang Issey Miyake merancang seragam karyawannya. Namun, Jobs ‘memiliki gagasan memiliki seragam untuk dirinya sendiri dengan alasan kenyamanan harian serta ciri gayanya sendiri,” kata Isaacson. Jobs yang berteman dengan Miyake pun memintanya membuatkannya ‘beberapa turtleneck hitam’ dan ciri khas Jobs pun lahir.
Jobs kecewa pada Presiden Barack Obama
Dulunya, Jobs merupakan pendukung Obama.Namun ia ‘kecewa padanya’ yang memiliki masalah memimpin karena Obama enggan menyinggung orang atau membuat orang marah. “Anda hanya akan menjadi presiden untuk satu kali masa jabatan,” kata Jobs pada Obama.
Jobs berpendapat, administrasi presiden harus lebih ramah pada bisnis dan lebih agresif dalam membentuk sistem edukasi Negara.
Jobs menolak bedah untuk menyembuhkan kankernya
Jobs awalnya menolak melakukan bedah untuk mengobati kanker pankreas yang ia derita. Selama berbulan-bulan, Jobs menolak mengobati kankernya dan hanya menggunakan terapi, termasuk diet tak biasa, obat herbal dan akupunktur.
“Alasan besarnya adalah, ia tak siap tubuhnya dibuka,” kata istri Jobs, Laurence Powell. Powell pun berupaya membujuk suaminya melakukan operasi. “Keberadaan tubuh untuk melayani roh,” katanya.
Jobs awalnya menentang aplikasi
Ribuan aplikasi yang tersedia di iTunes menjadi fitur penentu bagi Apple dan telah membuat pengembang menghasilkan miliaran dolar. Meski begitu, awalnya Jobs menentang keberadaan aplikasi.
Anggota dewan direksi Apple Art Levinson mengaku menghubungi Jobs enam kali untuk melobi mengenai aplikasi potensial. “Saat itu Jobs merasa timnya tak memiliki cukup kemampuan untuk mencari tahu kerumitan yang membayangi kebijakan pengembang aplikasi pihak ketiga,” kata Isaacson.
Jobs ‘depresi’ pada reaksi hangat-hangat kuku pada iPad
iPad memang merupakan produk Apple yang sukses. Namun reaksi awal yang muncul hanya sebatas hangat-hangat kuku. Banyak orang mencaci namanya namun siapa sangka produk baru ini menjadi sangat populer. “Saya merasa tertekan karenanya,” katanya.
Pertanyaan wawancara Jobs yang aneh
Jobs menikmati saat-saat ia menanyai para calon karyawannya yang ‘gelisah dan konvensional’ guna menguji kemampuannya berpikir sendiri dan mengukur apakah kepribadiannya sesuai dengan Apple. Jobs sering ‘menyiksa’ para calon karyawannya dengan pertanyaan tak biasa. “Umur berapa saat Anda kehilangan keperjakaanmu?,” tanyanya. “Apa Anda perjaka?,” lanjutnya.
Google perampok besar
Jobs menggambarkan Android sebagai ‘kejahatan besar’ di mana Google mencuri dari iPhone. “Google merampok kami. Saya akan habiskan nafas terakhir saya dan tiap sen kekayaan Apple senilai US$40 miliar (Rp354,1 triliun) untuk membenarkan kesalahan ini. Saya akan hancurkan Android karena itu produk curian,” kata Jobs. [mdr]
sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1789277/sembilan-fakta-mengejutkan-steve-jobs