Sekiranya anda ingin menyaksikan jutaan orang dalam satu-satu masa bertelanjang bulat, datanglah ke perayaan Kumbh Mela di India . Kumbh Mela adalah sebuah ritual ziarah yang dilaksanakan oleh umat Hindu di India setiap 12 tahun sekali. Perayaan berikutnya pula akan hanya disambut pada tahun 2022.
Tradisi ziarah ini meliputi 4 lokasi: Allahabad (Prayag), Haridwar, Ujjain dan Nashik di India. Ziarah 12 tahun sekali ini dinamakan juga Maha Kumbh Mela (Kumbh Mela Besar) yang dilaksanakan di Prayag, yang dihadiri sehingga 60 juta orang. Hingga saat ini, inilah satu-satunya tradisi yang berjaya mengumpulkan pengunjung paling banyak di dunia dalam satu waktu sekaligus.
Sama sekali tidak ada rasa segan ketika jutaan orang berjalan dalam keadaan tanpa busana melintasi sungai Gangga yang merupakan sungai suci bagi masyarakat India. Kumbh Mela adalah ziarah utama di mana orang-orang, terutama orang-orang suci (Sadhu), melakukan perjalanan jauh dan bertahan dengan ketidak-selesaan fizikal mereka. Dengan ritual ini, mereka berkesempatan untuk menyucikan dosa-dosa mereka.
Penganut Hindu yang taat sangat percaya bahawa Sungai Gangga memegang kekuasaan untuk menghilangkan dosa-dosa masa lalu. Sungai itu juga dianggap mampu membebaskan individu dari kitaran hidup dan mati (moksha) dan membawa mereka lebih dekat dengan yang maha tinggi (Braham).
Anil Sharma, seorang pengacara yang menghadiri perayaan ‘mandi bogel’ mengatakan, “Kerana sesuai dengan jalannya bintang, maka selama Kumbh, semua perkara baik yang anda lakukan akan berlipat ganda dan dihapuskan dosa-dosa.” Sebab menurut astrologi Hindu, Mela Kumbh terjadi setiap kali planet Jupiter memasuki Aquarius dan Matahari memasuki Aries.
Sementara itu, ada mitologi yang agak berbeza disebalik perayaan Kumbh Mela ini. Sastra Hindu kuno mengatakan bahawa telah terjadi perang antara dewa-dewa dan roh-roh jahat dengan menggunakan nektar (madu) yang diperlukan untuk mencapai keabadian. Selama konflik ini, empat titisan madu tumpah ke Bumi dan mendarat di empat kota yang disebutkan di atas.
Namun, tidak semua orang yang menghadiri perayaan tersebut bertelanjang. Beberapa orang diantaranya masih memakai pakaian, sementara yang lain hanya mengoleskan tubuh mereka dengan abu.
sumber [penulissenja.com]