PMS atau premenstrual syndrome merupakan hal 'wajib' yang dialami setiap wanita subur. Biasanya, PMS terjadi sekitar 5 hingga 11 hari sebelum jatah bulanan menstruasi dimulai.
Gejala PMS pun mudah dikenali, seperti perubahan secara fisik dan lebih emosioanl. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab PMS.
Terdapat banyak mitos di saat wanita mengalami PMS attack. Yuk, kita bahas ringan mengenai pandangan yang sering dibicarakan mengenai premenstruasi dan akan dilihat penilaian berdasarkan fakta medis yang ada.
Mitos: PMS = Rawrrr..
Fakta: Gejala-gejala fisiologis PMS, seperti depresi, perasaan sedih, mudah tersinggung atau sensitif, dan gelisah mengakibatkan seringnya wanita mengalami perubahan mood. Para ahli meyakini semua gejala-gejala ini terkait dengan ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.
Setiap wanita mengalami gejala-gejala PMS yang berbeda-beda, dimana mengubah kehidupan wanita selama beberapa hari, secara fisik dan emosional. Hal ini terjadi pada semua wanita setiap bulan dan sepanjang waktu sebelum akhirnya mengalami menopause.
Mitos: PMS dapat diatasi dengan makan cokelat.
Fakta: Meskipun banyak wanita yang percaya, namun sebenarnya hal ini tidak benar. Boleh bila cokelat dianggap sebagai makanan pengubah suasana hati. Makanya, saat dilanda depresi dan stres, banyak orang yang makan makanan berlemak, termasuk cokelat. Gula dalam coklat memberikan gelombang energi yang dipercaya dapat memperbaiki mood.
Cokelat bekerja secara ajaib untuk memberikan bantuan sementara tapi bukan pengobatan untuk PMS. Minum air dan makan makanan kecil secara teratur membantu mengurangi retensi air dan perut kembung karena makan berlebihan.
Mitos: Olahraga saat PMS merupakan ide buruk.
Fakta: Sebaliknya, berolahraga justru benar-benar membantu mengurangi perubahan fisik dan emosional yang disebabkan oleh PMS. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Duke University Medical Center, Durham, Amerika menemukan bahwa partisipan penelitian dimana ikut latihan aerobik menunjukkan adanya perbaikan dalam banyaknya gejala sindrom pramenstruasi.
Berolahraga tidak hanya membuat Anda bugar, tetapi juga membantu Anda menjaga keseimbangan emosional. Mempertahankan gaya hidup sehat memang selalu banyak manfaatnya.
sumber:http://health.ghiboo.com/mitos-dan-fakta-seputar-pms
Gejala PMS pun mudah dikenali, seperti perubahan secara fisik dan lebih emosioanl. Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab PMS.
Terdapat banyak mitos di saat wanita mengalami PMS attack. Yuk, kita bahas ringan mengenai pandangan yang sering dibicarakan mengenai premenstruasi dan akan dilihat penilaian berdasarkan fakta medis yang ada.
Mitos: PMS = Rawrrr..
Fakta: Gejala-gejala fisiologis PMS, seperti depresi, perasaan sedih, mudah tersinggung atau sensitif, dan gelisah mengakibatkan seringnya wanita mengalami perubahan mood. Para ahli meyakini semua gejala-gejala ini terkait dengan ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron.
Setiap wanita mengalami gejala-gejala PMS yang berbeda-beda, dimana mengubah kehidupan wanita selama beberapa hari, secara fisik dan emosional. Hal ini terjadi pada semua wanita setiap bulan dan sepanjang waktu sebelum akhirnya mengalami menopause.
Mitos: PMS dapat diatasi dengan makan cokelat.
Fakta: Meskipun banyak wanita yang percaya, namun sebenarnya hal ini tidak benar. Boleh bila cokelat dianggap sebagai makanan pengubah suasana hati. Makanya, saat dilanda depresi dan stres, banyak orang yang makan makanan berlemak, termasuk cokelat. Gula dalam coklat memberikan gelombang energi yang dipercaya dapat memperbaiki mood.
Cokelat bekerja secara ajaib untuk memberikan bantuan sementara tapi bukan pengobatan untuk PMS. Minum air dan makan makanan kecil secara teratur membantu mengurangi retensi air dan perut kembung karena makan berlebihan.
Mitos: Olahraga saat PMS merupakan ide buruk.
Fakta: Sebaliknya, berolahraga justru benar-benar membantu mengurangi perubahan fisik dan emosional yang disebabkan oleh PMS. Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Duke University Medical Center, Durham, Amerika menemukan bahwa partisipan penelitian dimana ikut latihan aerobik menunjukkan adanya perbaikan dalam banyaknya gejala sindrom pramenstruasi.
Berolahraga tidak hanya membuat Anda bugar, tetapi juga membantu Anda menjaga keseimbangan emosional. Mempertahankan gaya hidup sehat memang selalu banyak manfaatnya.
sumber:http://health.ghiboo.com/mitos-dan-fakta-seputar-pms